Sekretariat Stasi

Sekretariat Stasi

Menu

Profil Gereja Santa Maria Bintang Kejora Pacet

Sejarah Gereja

Cikal bakal umat katolik di Pacet sudah ada sejak tahun 1930 dimasa penjajahan Belanda dengan kahadiran para suster Ursulin di daerah Pernen Desa Pacet, ketika itu Susteran sudah memiliki tanah seluas 25000 m2 SHM No. 33 Tahun 1931, pada masa perang kemerdekaan tempat tersebut ditinggalkan para penghuninya karena di Pacet ada serangan tentara Jepang, baru pada tahun 1964 Suster Ursulin ini menempati kembali bangunan yang di dalamnya terdapat ruang kapel kecil dalam kondisi puing puing bekas kebakaran dan semak serta persawahan.

Hadirnya para pendatang baru sebagai keluarga katolik di Pacet seperti Bpk. A.Y. Kasido seorang polisi, Bapak Agus Sutrisno seorang guru ST, bapak Sutrisno seorang guru SR, bapak L.J. Harjanto guru SMP Santo Yusup dan kehadiran keluarga bapak Markus Yosef Mariadi dan ditambah beberapa umat katolik dari Wunut, Kegiatan keagamaan seperti Ibadat bersama dan Misa hari Minggu diadakan di kapel kecil Susteran hingga tahun 1990.

Seiring perkembangan umat katolik di Pacet dengan kerinduannya untuk memiliki gedung gereja sendiri, rupanya terjawab melalui Romo Piet De Zwart,SVD seorang Pastor Misionaris dari Belanda yang pada saat itu tinggal di Pastoran Pacet, sebelum kepulangannya ke negeri Belanda beliau tiba-tiba meminta Bapak dan Ibu Markus Yosef Mariadi untuk membangun sebuah gereja di Pacet dengan sanggupan dana sebesar 40.000 golden yang disimpan di salah satu Bank di Jakarta.

Setelah mendapat tawaran dari Romo Piet De Zwart, bapak dan ibu Mariadi menghadap para pimpinan Suster Ursulin yang ada di Pacet dan Darmo Surabaya untuk menindaklanjutinya, sambil menelusuri keberadaan dana yang disimpan di salah satu Bank di Jakarta atas petunjuk Romo Wizer,SVD yang pada waktu itu tinggal di RKZ Surabaya.

Dengan niat, semangat perjuangannya bapak dan ibu Mariadi dapat menemukan dana tersebut di salah satu Bank di Jakarta, sepulangnya dari Jakarta beliau berdua melanjutnya misinya untuk kembali berproses mempersiapkan pem-bangunan gereja di Pacet bersama pihak-pihak terkait dengan berupaya mendapatkan beberapa persyaratan, seperti :

Persetujuan tertulis menempati tanah milik Perhimpunan Biarawati Ursulin seluas 500 m2 yang terletak di Area Susteran Bintang Kejora Pacet dengan status Hak Guna Mutlak yang ditandatangani oleh Suster Constant Sanjaya,OSU selaku Pemimpin Biarawati Ursulin Darmo dan Mgr. Aloysius Dibyo Karyono,Pr selaku Uskup Surabaya. Surat Ijin Mendirikan Gereja dari Bupati Mojokerto, Drs. Koento Soetedjo.

Menyiapkan anggaran dana pembangunan sebesar Rp 120.000.000 yang digali dari para donatur.

Segala sesuatunya telah disiapkan dengan baik, pada tahun 1990 tepatnya diawal bulan Maret 1990 dimulailah proses pembangunan gereja dengan dukungan dari Romo Albert Novena,SVD selaku Pastor Kepala Paroki Santo Yosef Mojokerto, Bapak Drs. Agus Sutrisno Ketua Stasi Pacet, Muspika setempat, Bapak dan Ibu Yosef Markus Mariadi sebagai penggagas dan juga keterlibatan langsung para suster antara lain, Muder Osvate Liboria,OSU, Sr. Ancela Nangoi,OSU, Sr. Maria Consolata,OSU, Sr. Anna Lidya,S.Sps, para donatur dan seluruh umat katolik di Pacet untuk bergotong royong, sehingga proses pembangunan gereja dapat diselesaikan dalam waktu 9 bulan, dengan menghabiskan dana sebesar kurang lebih Rp 90.000.000,-, Tepat pada tanggal 10 Februari 1991 bangunan Gereja Santa Maria Stasi Pacet diresmikan dan diberkati oleh Mgr. Aloysius Dibyo Karyono,Pr Uskup Surabaya.

Dalam usianya yang sudah mencapai empat windu lebih gedung gereja mengalami beberapa kali rehap seperti pergantian atap, plafon dan penambahan bangunan teras depan, ruang penyimpanan barang inventaris serta acesoris altar gereja, dan perbaikan sarana lainnya. Semoga keberadaan gereja di Stasi Santa Maria Bintang Kejora Pacet ini dapat menjadi berkat bagi umat dan masyarakat sekitar. Tuhan memberkati. 

Struktur Dewan Pastoral Stasi

Bidang Pastoral▶️

X